⋘⊱╬†―۩― Chatter's Gelandangan Blog's ―۩―†╬⊰⋙
go to my homepage
Enter Here

Selasa, 24 Mei 2011

sanggupkah aku menjawab.....??

Asslamu'alaikum.warohmatulloh ta'alawabarokatuh bismillahirohmanirrohim Sungguh, saat itu akan datang sebagaimana telah sering aku saksikan ia mendatangi orang lain, teman-temanku, tetanggaku, bahkan orang tua atau kerabatku. Sungguh, saat itu tak mungkin kuduga sebagaimana juga mereka tak pernah menduga didatangi oleh nya. Sungguh dia akan menjemput aku pergi ke alam lain yang tak mampu aku bayangkan, tempat yang tak pernah kembali lagi mereka yang pergi ke sana, tempat yang di sana aku akan dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan besar. Sungguh, semua itu benar adanya. Tak ada alasan bagi ku untuk tidak percaya hal itu bakal terjadi, sebagaimana tak ada alasan bagi ku untuk mengingkari adanya Al Khaliq. Juga sebagaimana tak ada alasan bagi ku untuk memungkiri adanya getaran kegelisahan dalam bathinku tatkala aku melakukan perbuatan yang fitrahku mengenalnya sebagai dosa. Hanya saja. Sanggupkah aku menghadapi itu ? Saat di mana aku didudukkan di lubang yang gelap, kemudian datanglah kepada ku dua malaikat mengajukan pertanyaan: Siapa Rabb-mu, apa agamamu, dan siapa nabimu ? Sanggupkah aku menjawabnya ? … Apa yang akan aku katakan, ketika ditanya tentang siapa Rabb-ku ? Cukupkah kujawab : Rabb-ku adalah ALLAH ? Semudah itukah menghadapi fitnah qubur ? Rasanya tidak. Tidak akan semudah itu. Sebagaimana telah tertanamkan dalam jiwaku keyakinan akan adanya Engkau, tertanam pula keyakinan ,bahwa tidaklah segala sesuatu itu ada dan terjadi dengan sendirinya serta tanpa maksud dan tujuan. Lantas bolehkah terlintas dalam benakku : “Mustahil aku akan tersesat dan terjatuh ke dalam kekufuran.” ? Bolehkah terucap lewat lisanku: “Keberhasilan yang aku peroleh adalah semata-mata hasil prestasiku.” ? Bolehkah aku beranggapan : “Bahwa tanda keridhoan-Mu adalah dengan terjadinya apa yang terjadi atau berlakunya apa yang hendak aku lakukan.” ? Sungguh tak mungkin aku mengatakan: “Alangkah kejamnya Engkau, membiarkan seorang bayi lahir dalam keadaan cacat. Alangkah tak adilnya Engkau, membiarkan pelaku ma’shiyat sejahtera bermandikan kesenangan, sedangkan mereka yang tha’at dalam keadaan miskin berlumurkan kesengsaraan.” Sungguh tak mungkin aku mengatakannya. Namun, mengapa sering bathin ini protes manakala aku tertimpa musibah atau doaku tak kunjung terkabul? Ya, ALLAH. Ternyata tak ada jalan untuk mengenal Mu kecuali melalui diri-Mu. Kalau bukan karena hidayah-Mu, sungguh akan tertanam dalam batinku, terucap dari lisanku, dan terwujud lewat perbuatanku segala yang bertentangan dengan kekuasaan-Mu, bertentangan dengan hak-Mu untuk diibadahi, serta bertentangan dengan kemuliaan nama-nama dan sifat-sifat-Mu. Maka, sudahkah aku mengenal segala kekuasan-Mu dan mengakui keesaan-Mu dalam hal mencipta, memiliki, dan mengatur alam semesta ini? Kemudian, apa yang akan aku katakan ketika ditanya tentang apa agamaku? Cukupkah kujawab: Agamaku Islam? Semudah itukah menghadapi fitnah qubur? Rasanya tidak. Tidak akan semudah itu. Sebagaimana telah tertanam di dalam jiwaku keyakinan akan kesempurnaan agama ini, tertanam pula keyakinan bahwa agama ini disampaikan kepada manusia agar mereka memperoleh kemudahan dan kebahagiaan hidup di dunia – sebelum di akhirat kelak tentunya-. Lantas bolehkah terlintas dalam benakku: ”Agama ini tidak realistis, kurang membumi.” ? Bolehkah terucap lewat lisanku: “Jaman sekarang ini jangankan mencari yang halal, mencari yang haram saja susah.”? Bolehkah aku beranggapan: “Semua agama itu baik.” ? Sungguh tak mungkin aku mengatakan: “Alangkah enaknya menjadi orang-orang kafir di muka bumi ini, alangkah kunonya agama ini, dan alangkah sempit serta terbatasnya ruang ibadah yang tersedia di sana.” Sungguh tak mungkin aku mengatakannya. Namun mengapa sering bathin ini protes manakala terasa dunia dan segala suguhannya tak memihak kepada ku? Mengapa bathin ini diam saja dan tak sedikitpun tergerak untuk membenci mereka yang menghujat agama ini? Ya, ALLAH. Kalau bukan karena hidayah-Mu, sungguh akan tertanam di dalam bathinku, terucap dari lisanku, dan terwujud lewat perbuatanku segala yang bertentangan dengan agama yang mulia ini. Bahkan boleh jadi aku tak mengenal agama ini sebagaimana ia diperkenalkan oleh pembawanya. Boleh jadi aku tak mengenal keseluruhan aturan yang ada di dalam nya. Dan boleh jadi aku telah terjatuh ke dalam perbuatan yang telah mengeluarkan aku dari nya. Kemudian, apa yang akan aku katakan ketika ditanya tentang siapa nabiku? Cukupkah kujawab: Nabiku Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ? Semudah itukah fitnah qubur ? Rasanya tidak. Tidak akan semudah itu. Sebagaimana telah tertanam keyakinan dalam bathinku tentang kemuliaan akhlaqnya, sifat amanahnya, dan kejujurannya, tertanam pula keyakinan bahwa dialah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam teladan terbaik bagi umat manusia. Lantas bolehkah terlintas dalam benakku: “Ada jalan untuk mendekatkan diri kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’aala selain dari yang telah dicontohkan oleh beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam” ? Bolehkah terucap lewat lisanku (ajaran Nabi yang terasa tak lazim di zaman kini, red) seperti: “Memelihara jenggot itu jorok, menjilat-jilati jari sehabis makan itu juga jorok, dan poligami itu jahat.” ? Bolehkah aku beranggapan: “Mengikuti Sunnahnya itu tidak wajib.” ? Sungguh tak mungkin aku mengatakan: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lupa menyampaikan ini dan itu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sengaja menyembunyikan risalah, atau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak mengetahui apa yang baik bagi umatnya. Sungguh tak mungkin aku mengatakannya. Namun mengapa sering bathin ini protes dan merasa berat dengan apa yang telah ia tetapkan dan contohkan ? Mengapa aqal dan hawa nafsu ini sering merasa lebih tahu -tentang baik dan buruk- ketimbang beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ? , ALLAH. Kalau bukan karena hidayah-Mu, sungguh akan tertanam di dalam bathinku, terucap dari lisanku, dan terwujud lewat perbuatanku berbagai pengingkaran terhadap kenabian dan kerasulan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Boleh jadi itu bermula dari acuh tak acuhnya aku untuk mengenal nama-nama dan nasab beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan dari kurang minatnya aku membaca serta mempelajari riwayat hidupnya. Akhirnya butalah aku akan sunnah-sunnahnya dan tak mengertilah aku akan misi risalahnya. Dan jadilah aku orang yang hanya ikut-ikutan menyebut namanya tanpa memahami pertanggungjawabannya. Sanggupkah aku menjawabnya ?… Sungguh, aku akan berhadapan dengan pertanyaan yang jawabnya tak cukup di lisan, tetapi dari dalam keyakinan dan dibuktikan oleh perbuatan. Bukan hasil dari menghafal, tetapi dari beramal.Tak ada yang sanggup menuntun aku untuk menjawabnya kelak kecuali Engkau, Ya ALLAH. Aku tahu itu dan aku yakin, sebagaimana telah Engkau janjikan: يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ “ALLAH meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat…”(Ibrahim: 27) Penulis: Al Ustadz Abu Khaulah Zainal Abidin ana salin di sini moga jadi renungan bersama- sangupkah kita menjawabnya??? mari sama-sama mencari bekal supaya nanti bisa menjawabnya...  

mahalnya neraka murahnya surga

bismillahirrohmanirrohim,,   Neraka mahal, surga murah   Loket ke neraka penuh sesak… Banyak manusia antri… Rebut rebutan, cakar-cakaran… takut gak kebagian kursi…   Tiket ke neraka mahal… Harus merogoh kantong berjuta-juta… Untuk dapat ikut berjalan kesana…   …   Maksiat itu mahal… Judi itu mahal… Zina itu mahal… Korupsi itu mahal… Dusta itu mahal… Tetap orang-orang berbondong menuju neraka…     Jalan ke syurga sunyi… Sepiii… Jalannya lebar, mulus dan bersih…   Tiketnya murah, tak perlu keluar uang banyak… Loketnya bersih, ada AC, pelayannya ramah…   Tapi mengapa amat sedikit yang antri di loket ini??? Puasa itu murah… Sholat itu murah… Sedekah itu murah… Senyum itu murah… Jujur itu murah…   Ternyata Nafsu telah memutar balik semua tatapan… Yang buruk terlihat indah… Yang baik terlihat sukar…   Ditempat ini aku baru sadar… Bahwa jalan ke syurga sepi… Jalan ke neraka ramai…   >>>ooo<<<   Semoga menjadi renungan kita bersama. Betapa sering terlupanya kita.  Selalu menuruti hawa nafsu, meninggalkan air kesejukan surga dan lebih tertarik pada panasnya neraka yang hanya membuat kita semakin haus…, naudzubillah.   wallahu a’lam bishawab

air mata ini

Ya Allah..........  air mataku yang tumpah Ini kerana menyesali dosa ... sujudku yang menginsafi rasa kehambaan diri ... tanganku yang memohon pengampunan dan rahmatMu...  wajahku yang menghadap-Mu dengan rasa kehinaan.... Jadikanlah airmataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai saksi diakhirat nanti…. Bahawa aku pernah merintih mohon ampunan padaMu....   Jadikanlah airmataku, sujudku, tanganku, dan wajahku ini sebagai pemayung ketika panas terik di Padang Mahsyar….. Sesungguhnya tidak dapat ku tanggung olehku itu  semua Jadikanlah airmataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai pemberat ketika amalanku ditimbang….. Sesungguhnya terlalu gentar hati ini apabila mengenangkannya Jadikanlah airmataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai penyelamat ketika dihumban ke dalam nerakaMu….. Sesungguhnya tiada amalanku yang layak untuk menyelamatkan diri   Tuhan…. Tiada amalanku yang dapat dipersembahkan sempurna kepadaMu.. kerana kebaikanku telah ditembusi kejahatanku.... Melainkan hanya ini yang menjadi harapan...... airmata penyesalan,sujud seorang hamba, tangan yang sentiasa mengharap rahmatMu dan wajah yang malu memandangMu. Meskipun rayuan setinggi gunung, namun...... kesangsian datang di celah harapan.... Apakah air mata yang mengalir seikhlas air mata penyesalan Nabi Adam selama 200 tahun hingga bumi terbelah menjadi sungai? Apakah sujudku ini sehebat Uwais Al-Qarni yang merintih hingga dinihari? Apakah tanganku ini menadah serta bermohon seperti ketulusan tangan Siti Mariam yang merayu ke hadrat Illahi? Apakah wajahku yang mengadapMu ini seperti Rabiatul Adawiyah yang mengadapMu dengan rasa kehinaan?   Semua kesangsian ini Ya Allah mendatangkan kegentaran di dada untuk mengadapMu….. Tetapi….. hanya ini yang ada padaku…Ya Allah... Terimalah diriku yang hina ini sebagai hamba Mu..hamba yang mengharap RedhaMu....... aminyarobal'alamin...     

pesan ayah tentang patah hati

Nak, Mungkin suatu saat kau jatuh cinta, jika cintamu di terima, kau bisa langsug ke jenjang perkawinan. Tapi kalau tidak? Kau juga harus siap dengan sesuatu yang bernama patah hati. Ayah harap kau tidak mengalaminya. Kau tentunya bertanya, “ bagaimana sih rasanya patah hati itu, yah?” baiklah sekarang ayah ceritakan rasa patah hati itu. Ada sebuah syair yang menggambarkan rasa patah hati tersebut yang isi sebagai berikut:   Patah hatiku jadinya Merana berputus asa Mengenangkan ia yang tiada Terbayang setiap masa Bila aku terkenang Masa yang telah silam Air mata berlinang Karena merana. Oh…beginikah jadinya Kasihku memutus cinta …… dari syair tersebut kau bisa membayangkan rasanya patah hati. Sekali kau patah hati, maka seumur hidupmu rasa sakit hati akan kau alami. Dan ia tak akan tersembuhkan oleh siapapun dan oleh apapun kecuali atas izin Allah. Ada sebuah syair yang menggambarkan sifat orang patah hati itu nak:   seorang laki-laki tak akan pernah bisa melupakan cinta pertamanya walaupun kisah cintanya dipenuhi dengan air mata dan kesedihan tapi ia akan selalu mengenangnya selamanya sepanjang hidupnya   Itulah orang yang patah hati nak, sakitnya patah hati akan kau bawa sampai kau mati. Dalam hidupmu, kau merasa ada yang hilang dan tercerabut dari dalam dirimu, kau merasakan apa yang hilang tersebut tak akan terobati oleh apapun dan oleh siapapun, karena senyumannya selalu membayang di kelopak matamu, namanya telah terpateri dalam hatimu dan bayangannya terpahat dalam diatas tulang belulangmu.   Maka supaya kau tak patah hati, ayah sarankan agar:   Pertama; kau pandai-pandai menjaga hati. Seperti ungkapan sebuah syair: Hati… ibarat raja memerintah. Rusak raja, rusak rakyatnya.   Kedua; jagalah pandangan mata-mu nak. Jangan setiap yang kau nampak yang indah maka kau nikmati. Fitnah pandangan mata tidak sesederhana apa yang kau bayangkan. Ketika pertama kali melihat si dia, hatimu bergetar, kau merasakan desiran-desiran halus ketika melihatnya dan kau tak ingin lari dari sekedar menatapnya. Setelah itu kau akan terbujuk untuk mencari informasi tentang si dia, lalu berkenalan dengannya, setelah itu kau janji bertemu, kalau kau punya HP maka kau akan selalu mengirimkan puisi cinta dan rayuan-rayuan mautmu padanya dan setelah itu kau akan terus mengejarnya hingga kau terpenjara dalam jebakan cintanya   Ketika malam gelap gulita, matamu tak bisa tidur karena mengingatnya. Mulutmu tak bisa makan karena merindukannya. Setiap saat, setiap detik kau selalu menyebut namanya. Ketika bertemu kau amat takut berpisah dengannya. Ketika berpisahpun kau sangat resah karena merindukannya.   Dan ketika ia pergi darimu, kau merasa seolah terjatuh dari tempat yang sangat tinggi, terhempas dan kandas diatas batu karang. kau merasa gamang dan merasakan kesunyian yang amat sangat setelah kepergiannya. Kau merasa sendiri, padahal banyak yang datang menghiburmu. Kau merasa tak berguna, padahal banyak yang membutuhkanmu, kau merasa hidupmu tak ada artinya karena ia tiada lagi disisimu.   Ketiga, agar kau tak patah hati, ayah sarankan agar kau berprinsip seperti ayah,” bunga tidak setangkai kumbang tidak seekor, patah tumbuh hilang berganti.” Bahwa kau harus menyadari bahwa sesuatu yang tidak bisa kau miliki maka sesuatu itu bukanlah yang terbaik untuk mu, maka syukurilah sesuatu yang hilang dari dirimu itu.   Dan terakhir ayah ingatkan bahwa apapun yang terjadi denganmu dari hidup ini adalah untuk kau nikmati dan kau ambil hikmahnya, bukan untuk kau sesali dan ratapi.   Nak, ayah juga pernah patah hati. Tapi setelah ayah renungkan perjalanan hidup ayah dari dulu sampai sekarang. Ayah menjadi sadar, memang dibalik semua peristiwa, terdapat banyak hikmah yang bisa kita petik. Terutama tentang wanita-wanita yang menjadi pujaan hati ayah dulu. Mengapa ayah tidak jadi dengan mereka, apa kira-kira yang terjadi dalam kehidupan ayah seandainya ayah dengan mereka. Mengapa bunda kalian yang menjadi jodoh ayah, semua itu tak lepas dari pikiran-pikiran ayah.   Setelah mengarungi hidup sekian tahun bersama bunda kalian, banyak hikmah yang bisa ayah petik terutama mengenai kepribadian ayah dan bunda yang saling bertolak belakang. Tapi itulah yang menyebabkan kehidupan kami menjadi lengkap. Kalau ayah orangnya ceroboh, maka bunda kalian adalah orang jelimet. Kalau ayah orangnya santai, maka bunda kalian orangnya serius. Kalau bunda kalian mengajarkan ayah untuk serius dalam mengerjakan sesuatu maka ayah mengajarkan bunda kalian untuk santai dalam menghadapi sesuatu. Kalau bunda kalian selalu menghitung semua pengeluaran dan pemasukan, maka ayah mengajarkan bunda untuk sesekali bisa bersenang-senang dari penghasilan yang didapatkan. Dengan demikian antara ayah dan bunda ada sikap saling menghormati dan menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan yang lebih penting dari semua itu ayah tahu bunda kalian memilih ayah karena ia mau menerima ayah seperti apa adanya ayah. Dan hanya itu yang kau butuhkan ketika menikahi seorang wanita.   Bahkan dalam diri ayah sering berucap syukur tidak jadi mengawini wanita yang ayah cintai dulu. Mengapa? Apakah karena ia berwatak jelek? Tidak nak. Apakah ia kurang cantik? Juga tidak. Semuanya tidak, bahkan ia terlihat sangat sempurna di mata ayah. Satu saja ayah rasakan kekurangan pada wanita-wanita itu, yaitu mereka tidak mau menerima ayah seperti apa adanya ayah.   Nak, seperti yang telah ayah tuliskan dulu (judul: hakekat perkawinan) “jangan melihat wanita hanya karena wajah dan kelincahannya saja. Agar perkawinanmu langgeng, maka hendaklah kau mencari wanita dengan kualitas yang langgeng pula seperti intelegensia dan integritas, sesuatu yang kadang disebut kelas. Jika perkawinanmu itu adalah perkawinan yang baik. Maka ia akan bisa mengangkatmu ke puncak prestasi lebih dari seperti yang engkau bayangkan. Tak ada yang lebih berat daripada menyesuaikan diri dengan semangat seorang isteri yang baik, yang mencoba mengangkat harkat dan martabat suaminya di dunia ini.”   Inilah yang ayah maksud melihat wanita bukan kecantikannya saja, akan tetapi intelegensia perlu kau pertimbangkan agar kau tidak mengawini wanita yang cantik tapi bodoh. Selain itu perlu juga kau mengetahui integritas pasangan mu tersebut agar kau mengetahui sejauh mana kejujuran dan ketulusannya menerimamu.   Dan ketika ia tidak bisa menerimamu dengan apa adanya dirimu. Artinya dia tidak memiliki integritas yang mesti di miliki oleh setiap orang yang akan memasuki jenjang perkawinan. Apakah orang yang seperti ini pantas untuk kau tangisi? Tidak nak, bahkan untuk mengenangnya saja sebenarnya tidak pantas, sebab ia yag tak bersedia untuk susah dan senang bersamamu artinya adalah orang yang tidak bersedia mencintaimu apapun dan siapapun dirimu. Maka apa yang perlu kau susahkan? Kau sebenarnya telah keluar sebagai pemenang nak, karena kau telah berani menantangnya untuk hidup bersamamu, meski ia tak sanggup hidup berjuang bersama denganmu.   Dan kalaupun kau ingin menangis, saran ayah, sebaiknya kau simpan ratapan mu untuk suatu hal lebih penting seperti ketika bermunajat pada Allah, atau ketika kau mengakui dosa-dosa mu di hadapan Allah dan meminta ampun pada-Nya. Hal ini lebih bermanfaat dan berpengaruh besar pada dirimu daripada meratapi orang yang tidak memikirkanmu.  

cintailah pasanganmu sewajarnya kecuali ia yang telah halal bagimu


ku tulis ini untuk sahabat dunia maya...
dan temen-temen yg ada di luar negri...
akhir-akhir ini banyak banget kejadian miris yangg ter lihat...
putus nyambung jalinan asmara kawin cerai hubungan keluarga..
hanya karna dunia maya dari facebook/yahoo dan sbagainya...
kata --> CINTA lah yg menyebabkanya...
kbanyakan manusia sekarang buta akan cinta..
bahkan sepertinya telah menuhankan cinta...
demi cinta mereka meakukan segalanya...
walau belum bertatap muka...
cinta telah menutup mata hatinya...
berani meningalan pasanganya setelah berkenalan dgn pria/wanita di dunia maya...
tak di pikir dulu sang pasangan lah yg membahagiakanya atau yang menjaganya..
namun setelah bertemu dengan yg lain dan menurtnya lebih baik maka kebaikan pasanganya yg dulu hilang begitu saja malah yang ada kejelekanya saja...
kenal hanya di dunia maya sudah mengakui ia suamiku/istriku..
di publickan di mana2 di facebook/yahoo/tweter dan lain2..
padahal menikah aja belum...
apa tidak kita sadar manusia hanya berancana sedag tuhanlah yang menentukan..
dan kita tak pernah tau apa yang terjadi esok...
yg lebih miris jika pasanganya di pm/sapa orang lain bikin petaka...
si orang lain itu di caci makin/di jelek2'kan di mana2...
seolah2 pasanganya itu adalah miliknya selamanya...
dan seolah2 ia lah orang yg paling sempurna...
menghakimi oranglain seenaknya...(subhanallah)
bah kan demi pasanganya rela tak pulang ke rumah namun malah menemui si kekasih yg belum pasti...
bah kan rela kehilangan harga dirinya...(nauzubillah)
bagi yang berjodoh dan bener2 bisa memiliki pasti berucap alhamdulilah..
namun jika yg tak berjodoh....mau bilang apa..!!!
inalilahi kah ..!! air mata tak ada gunanya lagi..
menyesal tak ada gunanya lagi...
semua telah terjadi...waktu tak dapat di putar ulang...
saling membenci saling menyakiti mungkin itu yg akan terjadi...
so klw begitu siapakah yg salah...!!
sunguh cinta itu tak buta namun orang yg mencintai lah yg membutakan mata hatinya...
dan rizky itu dari rumah mengapa kita tak pulang kerumah.!!
so kawan sebelum terjadi sesuatu yg tak kita ingin kan kiranya lebih baik kita belajar untuk menjaga diri..
sebelum kita sakit hati dan menyakiti orang lain...
cintai lah pasanganmu sewajarnya jangan terucap janji sebelum ia halal bagimu...amien..




by.anita

Saluran Bantuan:

Diantar langsung ke lokasi kontak dibawah ini, atau transfer bank ke

CIMB NIAGA
Cab. Slamet Riyadi Solo
acc. 056-010422-1003
SWIFT CODE : BNIAIDJA
a/n Yayasan COMBINE Resource Institution

Kontak di Jalin Merapi

Kontak Posko di Jogja:
COMBINE Resource Institution
Jl KH Ali Maksum 183 Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon - Bantul, DIY. 55188
Telp 0274 411 123 /
0274 - 749 8131 (TELP SAJA)
SMS: 08180 438 9000 (SMS SAJA)

Peta Lokasi Posko Jalin Merapi

Log In


Widget by __Vallent__

Translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
Chatter's Gelandangan. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Statistik

Technology Blogs - Blog Rankings
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Visitors

 

About Me

Foto saya
Chater Gelandangan adalah sebuah media yang terbuka untuk umum.Guna menambah teman, sodara dan juga untuk mempererat tali silaturahmi para CHATTER

Our Music

Template by Nd0n