Kalangan relawan kembali berduka. Lima personel relawan Tagana tewas terkena wedhus gembel saat berusaha menyisir warga korban jiwa Merapi di Glagarejo dan Wukirsari, Cangkringan, Sleman, DIY.
"Informasi dari tim SAR, 5 relawan meninggal akibat awan panas," ujar Staf Khusus Presiden SBY bidang Bencana, Andi Arief, Minggu (7/11/2010).
Andi menuturkan, relawan Tagana menjadi korban saat mengevakuasi korban jiwa di Glagahsari. Kala itu kelima korban baru saja mendapatkan 1 jenazah. "Tadi baru dapat satu korban keburu turun awan panas," ujarnya. Andi belum mengetahui siapa saja korban tersebut.
Luncuran awan panas Merapi memang fluktuatif. Pantauan detikcom, awan panas itu antara lain juga meluncur sekitar pukul 10.20 WIB. Sekitar 40 orang anggota tim SAR yang sedang menyisir Dusun Ngempring dan Dusun Ngancar, Kecamatan Cangkringan, Kabupetan Sleman, DIY, berlarian turun menuju truk dan sepeda motor yang mereka bawa.
"Ada awan panas, turun!" teriak salah seorang anggota tim SAR di Dusun Ngempring
Puluhan anggota tim SAR itu kemudian berlarian turun menuju motor dan truk. Meraka langsung memacu kencang kendaraannya untuk turun ke daerah yang lebih aman.
Diduga awan panas juga menuju ke Glagahsari sehingga menewaskan 5 relawan malang tersebut. Radius aman saat ini adalah di luar 20 km.
Pada Oktober lalu, relawan PMI bernama dr Tutur juga menjadi korban tewas awan panas ketika berusaha menjemput Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, Cangkringan.
Minggu, 07 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar