Ook dan karyanya
Seperti digeluti Ook (36) sekitar setahun ini. Ia menyulap limbah atau sampah sisa batok kelapa jadi barang-barang unik. Karyanya itu mayoritas berfungsi sebagai hiasan atau cinderamata yang sarat sentuhan seni.
"Limbah dari batok kelapa bisa dijadikan benda-benda yang unik dan menarik. Daripada dibuang begitu saja, sisa-sisa bato kelapa ini saya manfaatkan menjadi untuk kerajinan tangan," kata Ook saat ditemui di stan Kabupaten Bandung Barat dalam kegiatan Kemilau Nusantara 2010 di Monumen Perjuangan Jawa Barat, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Minggu (24/10/2010).
Ia mengaku mampu membuat ratusan bentuk dan desain dari batok kelapa. Mulai dari miniatur rumah, sepeda motor, keranjang hingga lukisan.
"Contohnya miniatur motor Vespa dan Becak. Sampah batok kelapa dikumpulkan lalu ada yang dipotong dan diukir. Setelah itu, beberapa batok-batok kelapa ada yang ditempel untuk membentuk benda yang diinginkan tadi," jelas Ook sambil memamerkan karyanya.
Ia menambahkan, harga dari hasil olah tangannya itu tergantung tingkat kesulitan benda yang dibuat sendiri atau berdasar pesanan konsumen. Untuk vespa dan becak, Ook mampu merampungkan selama dua hingga tiga hari.
"Semua itu kembali lagi kepada tingkat kesulitan saat proses pembuatan. Benda-benda buatan saya dan sejumlah teman ini, terlihat cocok dipajang di dalam rumah, ruang hotel dan kafe," ucap pria berkacamata ini.
Miniatur becak, Ook membanderol di harga Rp 75 ribu. Sementara miniatur becak yang dilengkapi pengemudinya itu dilego Rp 120 ribu untuk ukuran kecil.
Setiap harinya, Ook menyempatkan diri bersama sejumlah teman untuk memproduksi sampah menjadi barang pendatang rupiah. Ia mengerjakannya di sebuah tempat di Jalan Kolonel Masturi atau dekat RSJ Cisarua. "Kalau mau cari saya, datang saja ke SMP Cisarua," tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar