Kabar yang menyebut Mbah Maridjan meninggal dalam posisi bersujud langsung mengundang rasa penasaran publik dunia maya. Foto tersebut pun langsung beredar luas di internet.
Pantauan detikINET, Rabu (27/10/2010) pagi, foto yang diduga sosok mbah Maridjan itu telah muncul di sejumlah blog dan situs jejaring sosial. Sosok yang sudah kaku tersebut tampak diselimuti abu vulkanik dan tergeletak di atas kantong mayat berwarna kuning dalam posisi bersujud. Sementara di kanan dan kirinya tampak tim otopsi sedang melakukan identifikasi.
"Dilihat dari batiknya dan kopiah yang dipakai di kepalanya kita yakin (itu jenazah Mbah Mardijan)," kata petugas Tim SAR Yogyakarta, Suseno, saat ditemui di RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010). Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud di dapur. Luka bakar terdapat di tubuhnya. Bajunya robek-robek.
Nama Raden Ngabehi Suraksohargo atau yang lebih terkenal dengan panggilan Mbah Mardijan melambung seiring dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi, Yogyakarta, pada 2006 lalu.
Mbah Maridjan terkenal karena sebagai juru kunci Gunung Merapi, dia tidak mau mematuhi perintah untuk turun gunung oleh Sultan Hamengkubuwono X. Akibatnya, mata dunia pun terbelalak pada sosok renta yang sangat sederhana ini.
Pantauan detikINET, Rabu (27/10/2010) pagi, foto yang diduga sosok mbah Maridjan itu telah muncul di sejumlah blog dan situs jejaring sosial. Sosok yang sudah kaku tersebut tampak diselimuti abu vulkanik dan tergeletak di atas kantong mayat berwarna kuning dalam posisi bersujud. Sementara di kanan dan kirinya tampak tim otopsi sedang melakukan identifikasi.
"Dilihat dari batiknya dan kopiah yang dipakai di kepalanya kita yakin (itu jenazah Mbah Mardijan)," kata petugas Tim SAR Yogyakarta, Suseno, saat ditemui di RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010). Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud di dapur. Luka bakar terdapat di tubuhnya. Bajunya robek-robek.
Nama Raden Ngabehi Suraksohargo atau yang lebih terkenal dengan panggilan Mbah Mardijan melambung seiring dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi, Yogyakarta, pada 2006 lalu.
Mbah Maridjan terkenal karena sebagai juru kunci Gunung Merapi, dia tidak mau mematuhi perintah untuk turun gunung oleh Sultan Hamengkubuwono X. Akibatnya, mata dunia pun terbelalak pada sosok renta yang sangat sederhana ini.
0 komentar:
Posting Komentar