⋘⊱╬†―۩― Chatter's Gelandangan Blog's ―۩―†╬⊰⋙
go to my homepage
Enter Here

Selasa, 26 Oktober 2010

Usir Roh Halus dengan Adu Ketangkasan Sapi



Sumenep - Berbagai cara dilakukan masyarakat di Pulau Gili Rajah, Sumenep agar hasil tanam mereka seperti palawija dan jagung tumbuh subur. Salah satunya adalah dengan cara mengelar adu ketangkasan sapi sambil membajak ladang yang ada digunakan.

Adu ketangkasan ini bahasa Madura disebut Kerap Sape Ananggaleh. Acara ini dilakukan untuk mengusir roh halus yang dimungkinkan mengganggu tanaman.

Uniknya, sepasang sapi betina dihiasi dengan berbagai macam hiasan dari manik-manik. Mirip kontes kecantikan sapi atau istilahnya sapi sono. Sapi Sono merupakan kontes sapi betina pilihan yang dihias bak ratu kecantikan dengan dandanan menarik.

Dalam acara ini, sang pemilik sapi menjadi joki sendiri. Namun, tidak seperti kerapan sapi jantan pada umumnya. Pemilik lari mengikuti sapi sambil memegang tali dan pecut serta alat membajak (nanggaleh).

Balapan sapi yang biasanya digelar secara bergiliran, terlebih dahulu melakukan pemanasan dengan cara berlari mengitari ladang. Setelah berputar dengan jarak kurang lebih 400 meter, barulah seorang wasit meniup peluit tanda kecepatan berlari dimulai.

Balapan 'sape ananggaleh ini', terdapat 2 macam, yakni adu balapan 'tong settong' atau satu-satu dan dilakukan semua peserta (balapan sapi bersamaan).

Panitia balapan sapi, Moh Khotib (45), warga setempat, mengatakan, pada dasarnya tujuan adu ketangkasan sapi yang tidak ada di tempat lain ini sebagai ajang silahturahmi antar pemilik sapi menjelang cocok tanam.

"Balapan sapi seperti ini merupakan cikal bakal kerapan sapi Madura yang biasa ditonton selama ini," ungkap Khotib kepada wartawan di Pulau Gili Rajah, Selasa (26/10/2010).

Tak ada kalah-menang dalan adu balap sapi tersebut. Namun, penonton bisa menilai sendiri sapi milik siapa yang paling tangkas dan cepat larinya. Dalam adu balap sapi sambil membajak ladang ini, selain mengandalkan lari sapi, juga pemilik sapi harus bisa lari cepat atau mengimbangi kecepatan sapi miliknya. Selain itu, si pemilik sapi harus pandai memegang alat membajak serta mampu mengendalikan sapi. "Jadi, kelihatannya seru dan unik," tuturnya.

Balapan sapi ini juga tidak ada menggunakan paku, balsem, cabe serta yang lain. Tidak seperti kerapan sapi jantan yang sangat terkenal itu.

(vallent)

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Net Work

 

Template by Nd0n